Pages

Mengenang 16 Tahun Syahidnya Riyanto (Anggota Banser Penjaga Gereja)

Selasa, 29 Maret 2016

Riyanto adalah seorang anggota BANSER (Barisan Anshor Serbaguna) satgas Jama'ah Islam Nasionalis terbesar di tanah air Nahdlatul Ulama (NU) yang melahirkan tokoh-tokoh besar toleran & plural seperi Gus Dur, Gus Mus, Cak Nun, dll.

Adalah kebiasaan Banser NU untuk bantu jaga Gereja karena pada masa-masa silam kerap ada serangan teror saat perayaan hari besar disebabkan oleh pemberantasan terorisme BELUM SESERIUS seperti sekarang.


Saat menjaga misa Natal di Gereja Eben Haezer kota Mojokerto, Riyanto menemukan bungkusan plastik mencurigakan.. Nalurinya mengatakan itu bom yang akan meledak, lalu ia berteriak "TIARAP!!", disusul oleh kepanikan ratusan jemaat Gereja..

Bak pahlawan di film-film Hollywood, Riyanto reflek loncat menindih bungkusan tersebut dengan badannya, lalu "DUAR!!!" bom meledak seperti yang ia perkirakan.. posisi Riyanto yang membekap bom membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.

Bagian tubuh Riyanto ditemukan sampai 100 meter dari tempat ledakan. Pengorbanan Riyanto mencegah ledakan melukai ratusan jemaat Gereja di misa Natal 24 Desember 2000. Kini 16 tahun berlalu, nama Riyanto diabadikan menjadi nama jalan oleh PEMDA Mojokerto.

Seragam loreng Banser milik Riyanto yang sudah compang camping akibat ledakan pun diabadikan disamping fotonya yang difigurakan apik. Riyanto mati SYAHID saat JIHAD membela bangsa dari serangan teroris yang mengatas namakan Islam.

Mari kita luangkan waktu sejenak kirim doa untuk JIHADIS NU seusai dengan agama & keyakinan masing-masing.. Al Fatehah

TEMPO: Riyanto, Pahlawan Bom Natal Mojokerto

KAUM EKSTRIMIS ITU MINORITAS

Pada kesempatan ini, Ustad juga ingin menjawab komentar yang sering Ustad baca diposting oleh saudara-saudara non Muslim disini, yang kurang lebih bunyinya seperti ini..

"Anda saja lebih banyak Muslim seperti Ustad.. Indonesia pasti damai"

Ustad jelaskan.. Muslim seperti Ustad Abu Janda yang nasionalis, toleran & plural jumlahnya jauh LEBIH BANYAK daripada Muslim intoleran tukang buat onar.

Hanya saja ada beking kuat yang mendanai kaum Ekstrimis sehingga suara mereka lebih "nyaring" menenggelamkan suara kami Muslim toleran yang jumlahnya mayoritas.
 
NU sebagai jama'ah Islam terbesar di tanah air selalu berada di garda depan menghadang laju kaum Ekstrimis yang mengatas namakan Islam. NU tak segan-segan vokal meminta pemerintah RI untuk membubarkan ormas-ormas yang meresahkan masyarakat seperti FPI, HTI, bahkan deklarasi perang terhadap ISIS ketika ulama-ulama lain terdiam ketakutan.


VIVA: NU Minta Pemerintah Bubarkan FPI


NU TOLAK TEGAS GERAKAN HTI

TEMPO: NU Ajak Masyarakat Tolak ISIS

NU adalah BENTENG NKRI penghadang laju upaya radikalisasi Islam besutan negara-negara Arab sponsor terorisme yang ingin menjadikan Indonesia ladang subur perekrutan SDM untuk kepentingan perang mereka di Timur Tengah.
 
Fakta ini juga yang membuat NU sering jadi bulan-bulanan serangan FITNAH bertubi-tubi oleh kaum SAWAH (Salafi Wahabi) aliran yang dianut oleh Al-Qaeda, ISIS & Boko Haram, menyerang NU dengan stigma-stigma seperti Liberal, Kafir, Syiah, dll.


Tapi NU akan tetap berpegang teguh pada prinsip "bela NKRI adalah jihad", karena itu adalah "ijtihad" pada pendiri NU, para Kiyai & Ulama Pahlawan Bangsa yang ikut memperjuangkan kemerdekaan yang kita hirup sekarang.

"Hubbul wathon minal iman"
(Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman)

| KH. Hasyim Asy'ari, Mahaguru Pendiri NU

"Pancasila & Islam adalah hal yang SEJALAN saling menunjang. Keduanya tidak bertentangan dan JANGAN dipertentangkan."
| KH. Achmad Siddiq, Rois Am PBNU

"Sebagai Mayoritas kaum beragama, umat Muslimin di negeri ini harus melindungi agama lain (minoritas). Ini menunjukan kekuatan Islam yang sebenarnya."
| Gus Dur - KH Abdurrahman Wahid

ini adalah "AMALIAH NAHDLIYAH"!

NKRI, Pancasila, Bhineka adalah harga mati bagi Nahdliyin warga NU. Selama NU ada, kalian saudara non muslim bisa tidur nyenyak, karena membela bangsa tanpa peduli dia Muslim atau Non Muslim adalah JIHAD bagi kami.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar