Sebelum ini aku sudah banyak
menulis tentang Suriah. Konflik Suriah adalah konflik yg diciptakan oleh
Konspirasi tiga dajjal saat ini yakni Arab, Amerika dan Israel
(ARAMIS). Utk mewujudkan konflik tsb, Arab yg menanggung biaya, Amerika
yg melatih pasukan dan Israel yg menyuplai senjata. Terkadang tugas
Israel digantikan oleh
Amerika, tugas Arab digantikan oleh Qatar, tugas
Amerika digantikan oleh Turki. Turki sebagai kaki tangan Amerika, banyak
melatih pasukan ISIL/ISIS dan memasok
senjata serta menciptakan akses masuk melalui perbatasan Suriah ke kota-kota
terdekat dari perbatasan.
Kenapa mesti Suriah?
Saat ini Eropa bergantung kepada Rusia untuk pasokan Gas dan Minyak. Rusia dipandang oleh Eropa sebagai kekuatan yang tidak bisa ditaklukan sehingga Rusia sering mengancam Eropa dengan menghentikan suply gas dan minyaknya ke Eropa. Tentunya posisi ini sangat mengkhawatirkan Eropa. Eropa melalui Turki ingin membangun pipa minyak dan gas langsung ke Arab. Keinginan ini takkan terwujud jika Suriah tidak bisa "diatur". Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Eropa yg meminjam tangan ARAMIS harus menurunkan Assad dan menggantinya dengan pemerintahan yang pro Eropa. Setelah Assad diganti, barulah pembangunan pipa raksasa tsb bisa dilakukan sekaligus mendapat hak pengelolaan minyak yg ada di negara Suriah.
Selain melalui Suriah, Eropa sebenernya masih bisa menciptakan jalur lain yakni melalui Lebanon atau Iraq. Melalui Iraq selain memakan biaya yang banyak, pengawasan terhadap pipa tersebutpun akan menelan biaya yang tinggi akibat konflik antara Kurdistan dan Iraq yang tak pernah padam. Kalau melalui Lebanon, Eropa harus berhadapan dengan Hizbullah dan Iran. Tentunya hal itu lebih berat lagi dibanding dgn mengganti pemerintahan Suriah. Sampai saat ini rencana tsb sdh berjalan hampir 4 tahun, tapi blom juga kelihatan akan berhasil.
Referensi
Saat ini Eropa bergantung kepada Rusia untuk pasokan Gas dan Minyak. Rusia dipandang oleh Eropa sebagai kekuatan yang tidak bisa ditaklukan sehingga Rusia sering mengancam Eropa dengan menghentikan suply gas dan minyaknya ke Eropa. Tentunya posisi ini sangat mengkhawatirkan Eropa. Eropa melalui Turki ingin membangun pipa minyak dan gas langsung ke Arab. Keinginan ini takkan terwujud jika Suriah tidak bisa "diatur". Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Eropa yg meminjam tangan ARAMIS harus menurunkan Assad dan menggantinya dengan pemerintahan yang pro Eropa. Setelah Assad diganti, barulah pembangunan pipa raksasa tsb bisa dilakukan sekaligus mendapat hak pengelolaan minyak yg ada di negara Suriah.
Selain melalui Suriah, Eropa sebenernya masih bisa menciptakan jalur lain yakni melalui Lebanon atau Iraq. Melalui Iraq selain memakan biaya yang banyak, pengawasan terhadap pipa tersebutpun akan menelan biaya yang tinggi akibat konflik antara Kurdistan dan Iraq yang tak pernah padam. Kalau melalui Lebanon, Eropa harus berhadapan dengan Hizbullah dan Iran. Tentunya hal itu lebih berat lagi dibanding dgn mengganti pemerintahan Suriah. Sampai saat ini rencana tsb sdh berjalan hampir 4 tahun, tapi blom juga kelihatan akan berhasil.
Referensi
Terimakasih, postingan-nya sangat bagus sekali. Senang sekali berkunjung ke blog anda. saya bantu share ya gan? semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Amin :D :D
BalasHapus