"Mas Rijal, Islam Nusantara itu omong kosong. Islam ya Islam, nggak perlu ditambah-tambahi."
"Betul, sampeyan juga harus tahu diri, nggak usah pakai istilah Islam Kaffah segala macam deh! Hehe..."
--++
Tuh kan, banyak yang mengira jika perkara Islam Nusantara adalah soal soal kain kafan mayat harus diganti batik, shalat berbahasa daerah, shalat 3 kali, pelihara tuyul, mandi kembang sebagai ganti wudlu', ganti kiblat, assalamualaikum dalam shalat diganti selamat pagi, dan asumsi-asumsi tak berdasar yang entah diperoleh dari mana...naudzubillah min dzalik, saya nggak tahu kok tiba-tiba muncul asumsi semacam ini, apalagi dikaitkan dengan proyek liberalisasi. Whelaaah...
Begini ndoro, bagi saya sederhana, Islam Nusantara dalam salah satu titik adalah