Oleh : Ustadz Abu Janda Al-Boliwudi
Terus terang cukup mengejutkan menemukan banyak yang gagal paham
postingan "BUDAYA KAFIR" kemarin.. dan yang Ustad maksud bukan laskar
fentung yang biasa ngamuk karena tersindir.. tapi banyak dari kalangan
moderat yang gagal menangkap SATIRE, hihihi
Jadi hari ini kita bicara sedikit soal Satire smile emotikon
"SATIRE" adalah gaya bahasa untuk menyatakan SINDIRAN terhadap
seseorang, atau golongan. Satire disampaikan dalam bentuk SARKASME
(ironi), atau Parodi.
Jadi ketika Ustad pakai istilah "Budaya
Kafir", BUKAN karena Ustad berpikir bahwa angpau imlek adalah budaya
kafir, tapi sedang MENYINDIR kaum tukang kopar kapir yang getol
mengharamkan topi santa karena dianggap budaya kafir.
Tapi kaum
pengharam topi santa ini, tidak pernah mengharamkan angpau imlek,
padahal harusnya sama-sama "Budaya Kafir" (menurut terminologi mereka).
Maka postingan kemarin adalah
menyindir STANDAR GANDA mereka, get it?
Karena argumen angpau imlek berbeda dengan topi santa adalah dalih
FALLACY (CACAD), bila topi santa diharamkan (tapi angpau tidak
diharamkan) dengan alasan topi santa itu perayaan AGAMA, tapi angpau
adalah budaya.
Dalih ini cacad karena Topi Santa juga BUKAN
perayaan agama, tapi BUDAYA barat. Sinterklas tidak ada dalam kitab suci
Kristen, itu adalah budaya "Nordic" (nenek moyang bule eropa) yang
sudah ada sebelum Kristenisasi di Eropa.
Maka mengharamkan topi
santa menghubungkan-nya dengan Kristen adalah GAGAL LOGIKA karena topi
santa adalah BUDAYA yang sudah ada sebelum Kristen masuk Eropa.
Tapi bila tetap mau memaksakan premis "topi santa = agama", maka premis
tersebut HARUS belaku juga untuk "angpau imlek = agama". Tidak bisa
salah satu saja. Karena baik topi santa maupun angpau imlek sebenarnya
keduanya adalah BUDAYA yang BERTALIAN dengan agama.
Sama saja. Appel to Apple.
Angpau imlek juga TIDAK BISA dipisahkan dengan Agama Khonghucu. Karena
"tahun baru imlek" adalah HARI RAYA KEAGAMAAN resmi agama Khonghucu,
meskipun warga Tionghoa non-khonghucu juga ikut merayakan. (*)
Kalender imlek tebukti DIBUAT oleh "Nabi Khonghucu". Konfusius menyusun
kalender imlek dari penanggalan dinasti Xia (2200 SM), lalu ditata
kembali sampai jadi tanggalan cina yang kita kenal sekarang.
ANGPAU IMLEK = AGAMA KHONGHUCU
Mencoba memisahkan unsur agama dari angpau imlek adalah standar ganda
menyedihkan upaya mencari dalih menghalalkan FULUS angpau yang
seharusnya konsisten diharamkan bila mengharamkan topi santa. <=
KEMUNAFIKAN ini yang disindir oleh Satire kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar