Pages

FIRANDA ANDIRDJA DI MATAKU DAN DIMATA UMMAT

Kamis, 08 Oktober 2015

Firanda andirdja, seorang penuntut Ilmu aliran wahhabi, ilmu yang didapati dari pendidikan tingginya, Hanya berupa cacian dan cela'an kepada para Alim dan ulama' .
Alih-alih menjadi penyeimbang atau pengkritik karya ilmiyah Ulama' dengan alasan meluruskan suatu faham yang dianggapnya salah, justeru malah memposisikan dirinya sebagai seorang yang berfaham salah yang perlu diluruskan, baik dari sisi aqidah maupun dari sisi amaliyah. dan juga justeru malah menjauhkan dirinya dari metode dan akhlak Para salafuna assoleh.
Takutlah kepada Allah wahai Firanda !! Dan Ketahuilah Bahwa daging Para Ulama Itu
beracun, Allah pasti penyingkap tirai para pencela mereka.

لُحُوْمُ الْعُلَمَاءِ مَسْمُوْمَةْ, وَعَادَةُ اللهِ فِيْ هَتْكِ أَسْتَارِ مُنْتَقِصِيْهِمْ مَعْلُوْمَةْ

Daging para ulama beracun. Allah pasti menyingkap tirai para pencela mereka.
Bagaimana menurut anda jika ada orang yang makan daging beracun? Bukankah dia akan mati?! Maka demikian juga para penghina kehormatan para ulama. Dan jika demikian keadaan para penghina ulama, niscaya Hidupnya tak akan mendapat berkah, Racun-racun tersebut akan menjalar dan menular kepada para pengikut dan penggemarnya, sehingga mereka tak akan mati melainkan telah mendapati cacian dan makian yang lebih mematikan.
Lalu kenapa Firanda di setempel sebagai pendusta oleh sesama aliran wahhabinya? Tak lain itu adalah bias, dari kebiasan nya dalam memcela dan mencaci para Ulama' solihin.
Bukankah Firanda pengajar di Masjid nabwawi Madinah? adalah sebuah bukti bahwa dia seorang yang punya kredible dan reputasinya sangat baik dan diakui. !!
Bukan begitu standart nya. yang perlu kita ketahui, pengajar keagamaan didalam masjid nabawi sepanjang sejarah tidak selamanya dan tidak semuanya pembela dan penegak kebenaran. ada yang lurus dan jujur, dan ada juga yang bengkok sesuai kepentingan. Hanya Allah yang maha mengetahui mana yang bengkok dan mana yang benar-benar lurus !
Contoh yang bengkok sesuai kepentingan itu [menurut saya] adalah Firanda andirdja. hal itu dapat kita ketahui dari sepak terjangnya dalam merendahkan dan mencela kehormatan para Ulama Ahlu sunnah terlebih yang berada di dalam madzhab Abu hasan Al-as'ary dan Al-maturidi. tidak memahami secara penuh esensi dalil, dalil yang belum difahami secara utuh itu dia simpulkan sendiri, kemudian ditebarkan nya kepada kalangan awam yang dengan mudah menjadi target penipuan ilmiyah, dengan hanya melihat ketokohan seseorang dan tidak melihat esensi benar dan tidaknya apa yang dilontarkan.
Tak ada sebuah dalil baik itu dari Al-qur'an ataupun Sunnah, bahwa pengajar di dalam Masjid Nabawi adalah terjamin kebenaran nya, apa yang keluar dari lisan nya adalah sebuah kepastian benar dan sebuah kejujuran yang patut diikuti??
Khasya Wa Kalla, tak akan kita jumpai dalil seperti itu walau kita bolak-balikkan seluruh kitab-kitab hadist dan seluruh kitab-kitab Tafsir. Hal ini bukan berarti bahwa pengajar Di masjid nabawi itu munafik semua? bukan !!
Bukan semuanya demikian, melainkan ada yang memang lurus, jujur serta amanah dalam Ilmu, dan itu kebanyakan nya, dan ada yang Su'(Buruk, tidak jujur serta tak amanah dalam ilmu) dan itu tak dapat kita nafikan !
Istilah dengan ulama' Su' itu ada di dalam islam dan disebutkan oleh baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. lantas dimanakah tempat ulama' su' itu berada??
Baginda Nabi Shallahu alaihi wa sallam tidak menyekatnya dalam sebuah tempat tertentu. melainkan Ulama' su' bisa berada dimana-mana, termasuk masjid nabawi dan masjidil Haram pun tidak menutup kemungkinan disusupi oleh ulama' ulama' su'. dan tak ada jaminan dari Al-qur'an maupun dari As-sunnah bahwa Masjid Nabi dan masjid Harom mekkah terjamin, bebas tak akan disusupi oleh ulama' ulama' su'.
Ada ilustrasi menarik yang dipaparkan Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhuma :

سيأتي على الناس زمانٌ تملح فيه عذوبةُ القلوب، فلا ينتفع بالعلم يومئذٍ عالِمُه ولا متعلِّمه؛ فتكون قلوب علمائهم مثل السِّباخ من ذوات المِلْح، ينزل عليها قَطْر السماء، فلا يوجد لها عذوبةٌ،

"Kelak akan datang suatu masa tatkala hati manusia asin; ilmu tidak bermanfaat lagi. Saat itu, hati ulama laksana tanah gundul dan berlapiskan garam. Meski disiram hujan, namun tidak setets pun air tawar nan segar dapat diminum dari tanah itu."
Ketahuilah bahwa para pencela ulama' dan para penuduh ulama dengan Kasyirikan, tak akan membawa kemudharatan melainkan akan kembali kepada sipencelanya itu sendiri. dengan perbuatan nya itu akan menariknya kepada orang yang telah disifati dengan sifat-sifat yang keji dan juga seburuk-buruknya Hamba Allah atas persaksian baginda Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam. sebagaimana dalam Sabdanya :

خيار عباد الله الذين إذا رؤوا ذكر الله، وشرار عباد الله المشاؤون بالنميمة، المفرقون بين الأحبة، الباغون للبرآء العنت
(رواه أحمد والبخاري في الأدب المفرد)

“Sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang membuat orang lain mengingat Allah saat melihat mereka. Dan seburuk-buruk hamba Allah adalah mereka yang berjalan ke sana ke mari menyebarkan fitnah, yang menyebabkan perpisahan di antara orang-orang yang saling mencintai, yang berusaha mendatangkan kesulitan kepada orang-orang yang tidak bersalah.” (HR Ahmad dan Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)
Secara jujur coba kita lihat Wajah firanda andirdja, jangan tipu hati nurani kita, dengan melihat Wajah Firanda andirdja adakah kita terus ingat akan Allah?? Jujur saya tidak temukan itu.
malah image yang tergambar dalam benak kita bahwa orang ini penebar kebencian antara Ummat. menyebabkan perpisahan diantara orang-orang yang saling mencintai.
Imam Ahmad bin Adzra'i pernah berkata:

وقال الإمام أحمد بن الأذرعي: الوقيعة في أهل العلم ولا سيما أكابرهم من كبائر الذنوب

Umpatan/ fitnah terhadap Ulama', terlebih pembesar Ulama' adalah termasuk dari salah satu dosa-dosa besar.
Oleh itu Takutlah kepada Allah wahai Firanda andirdja. Umur anda sangat singkat, dzat yang maha mengawasi senantiasa mengawasi, sedangkan Hari perhitungan amatlah berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar