Pages

BANTAHAN ORANG TUA YANG KAFIR

Senin, 15 Juni 2015

Orang-orang Wahabi-salafy yang katanya paling beriman dan paling mengikuti sunnah, memang tidak bisa menjaga lidah dari ucapan mengkafirkan orang sembarangan tanpa pilih kasih, bahkan mudah saja mengatakan ayah ibu Rasulullah adalah kafir/musyrik dengan
dasar Hadits riwayat Muslim:

حدثنا يحيى بن أيوب ومحمد بن عبادواللفظ ليحيى قالا حدثنامروان بنمعاوية عن يزيد يعني بن كيسان عن أبي حازم عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم استأذنت ربي أن أستغفر لأمي فلم يأذن لي واستأذنته أن أزور قبرها فأذنلي

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku meminta izin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun untuk ibuku maka Dia tak mengizinkanku, kemudian aku minta izin untuk menziarahi kuburnya maka Dia mengizinkan aku. (HR. Muslim 976)
Mendengar hadits ini, maka kita jangan tergesa-gesa megatakan bahwa ibu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah kafir.
Wal ‘iyadzubillah…

Harus kita teliti dulu pendapat para ulama tentang pemahaman hadits itu sebenarnya bagaimana.
Mari kita dengar apa kata Imam Suyuthi penutup amirul mukmininfil hadits: “ Adapun hadits tersebut maka tidak mesti diambil dari padanya hukum kafir berdasarkan dalil bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga ketika di awal-awal Islam dilarang untuk menyolatkan dan mengistighfarka n orang mukmin yang ada hutangnya tapi belum dilunaskan karena istighfar Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan dijawab Allah dengan segera, maka siapa yang di istighfarkan Rasul dibelakang doanya akan sampailah kepada derajat yang mulia di surga, sementara orang yang berhutang itu tertahan pada maqomnya sampai dilunaskan hutangnya sebagaimana yang adadalam hadits (jiwa setiap mukmin terkatung dengan hutangnya sampai hutangnya itu dilunaskan).

Maka seperti itu pulalah ibu Nabi alaiha salam bersamaan dengan posisinya sebagi seorang wanita yang tak pernah menyembah berhala, maka beliau pun tertahan dari surga di dalam barzakh ; karena ada sesuatu yang lain diluar kufur.” [At-Ta’zhim wal Minnah Suyuthi hal 29]

Tidak-kah wahabi pertimbangkan ayat Allah: "sesungguhnya orang2 musyrik adalah najis”  (QS at-Taubah: 28)

Kata 'kafir' itu tentu sangat menyakiti Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.Bagaimana mungkin seorang Rasulullah yang suci dilahirkan dari pada orang-orang yang beraqidahkan najis atau dilahirkan dari daging dan darah yang najis.
Lahaulun wa la quwwatun illa billah.
Lihatlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

;إن الله اصطفاني من ولد إبراهيم إسماعيل واصطفى من ولد إسماعيل كنانة واصطفى من كنانة قريشا واصطفى من قريش بني هاشم واصطفاني من بني هاشم

Sesungguhnya Allah mensucikan daripada anak-anak Ibrahim: Ismail, mensucikan daripada anak-anak Ismail: Kinanah, mensucikan daripada Kinanah Quraisy, dan mensucikan daripada Quraisy: Bani Hasyim, dan Allah mensucikan aku daripada BaniHasyim. (Hadits riwayat Muslim)

Hey, Wahabi.. !!
Cobalah pikir pakai otak, jangan pakai dengkul, apakah mungkin Allah mensucikan mereka, dari generasi ke generasi, sementara mereka adalah orang-orang kafir???
Dan kemudian apakah kalian lupa dengan firman Allah:
إِنَّمَا يريدُ اللَّه لِيُذْهِب عَنْكُم الرِّجْس أَهْلَ الْبَيْت وَيطَهِّرَكُم تَطْهِيراً
“Sesungguhnya Allah hanya ingin menghilangkan najis dari ahlul baitmu dan mensucikan mu dengan sesuci-sucinya. ”
Inilah kesalahan wahabi, Mereka tidak pernah melihat dalil-dalil lainyang lebih kuat dan lebih qoth’i.
Sudahlah cara mereka sangat tekstual dalam memahami nash ditambah pula tak mau melihat dan menggabungkan dalil-dalil lain yang ada. Maka hancurlah istimbath mereka dalam segala bidang, baik fiqih, tauhid maupun tasawuf.
Inilah yang menjadi sebab kenapa mereka mengharamkan isbal, pembangunan kubur, pemahaman tentang makna bid’ah dan banyak lagi.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar